Justru Pada Akhir Tahun

oleh: Rendra

Bermukimlah di peti mati dan jangan menatap lagi
aku terpaksa berkhianat dan cintamu jadi siksa
keengganan-kehilangan jadi ketakutan bangsawan
sangsi yang ini mendorong ingin segala punya
dan jadilah hatiku asing pada pangkalan dan persinggahan

Berilah aku kenikmatan atau keedanan dan bukan cinta
cinta memang kudamba tapi jadi asing di dekatnya
begitu agung ia, mungkin tak kukenal bila singgah di dada
dan oleh luka tak kupercaya lagi kehadirannya

Terkutuklah saat-saat aku sadari diri begini
tampak seolah tindakku berbunga dosa
tindak yang di sisi hatiku sungguh bening
(percayalah! matamu 'kan mengutuk segala dusta)

Tolonglah memupus lari sangsiku
(demi cintamu yang tidak waras kepadaku!)
Pendamlah cintamu dalam perbuatan edan
atau sekali-kali berkhianatlah kepadaku
atau bermukimlah di peti mati dan jangan nangis lagi
atau bunuh aku dengan tikaman mesra duka cinta
dan segalanya akan pupus begitu
bukankah itu mesra, sayangku?

*dikutip dari Rendra, Empat Kumpulan Sajak, Pustaka Jaya, Cet. ketujuh, 1994.

Titip Doa untuk Papa

Pukul 12.40 WIB saat sms suamiku masuk di inbox, mengabarkan Papa kami (mertuaku) sakit. Menurut dokter jaga UGD, beliau kena stroke. Dan saat itu aq masih tidur. Jam 02.55 WIB baru kuketahui berita itu,...astaghfiruLlahal 'adzim, innaliLlahi ya Allah. AlhamduliLlah Papa cepat dibawa ke Rumah Sakit. Namun aq belum tahu dengan jelas kondisinya saat ini. Aq hanya mampu berdoa agar Papa segera sadar dan sembuh. "Ya Allah, hilangkanlah penyakit, wahai Tuhan manusia, sembuhkanlah karena hanya Engkaulah yang Maha Penyembuh, yang tidak ada kesembuhan kecuali penyembuhan-Mu yang tidak meninggalkan rasa sakit" (HR Bukhori). Mohon titip doa kesembuhan papa ya teman2, jazakumulloh khoir.